Membangun Kesadaran Kebersamaan Bagi Papua Tengah

- Jurnalis

Selasa, 6 Mei 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto Nancy Raweyai saat Reses di Kabupaten Mimika

Foto Nancy Raweyai saat Reses di Kabupaten Mimika

Oleh : Nancy Raweyai

Sejak Februari 2025, Nabire, Ibukota Provinsi Papua Tengah resmi menyandang status Provinsi Definitif setelah tiga tahun ditetapkan sebagai Daerah Otonom Baru (DOB) pada 11 November 2022 oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian.

Untuk mengingatkan, Provinsi Papua Tengah dimekarkan dari Provinsi Papua bersama dua provinsi lainnya, yaitu Papua Selatan dan Papua Pegunungan. Dengan status provinsi definitif, kita berharap dapat mewujdkan semangat Undang-Undang (UU) Nomor 15 tahun 2022 Tentang Pembentukan Provinsi Papua Tengah.

Dalam beleid yang ditetapkan 25 Juli 2022 itu dijelaskan bahwa untuk mencapai cita-cita dan tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) membangun masyarakat Indonesia yang adil, makmur dan sejahtera.

Namun, melihat kondisi realita yang ada di Papua Tengah hingga hari ini menjadi pertanyaan besar, apakah wujud semangat Undang-Undang tersebut hanyalah sebatas semangat yang tertulis namun seakan jauh untuk digapai ?

Persoalan Papua lebih identik dengan kekerasan, ketimbang upaya merajut kembali kehidupan yang lebih baik. Situasi konflik yang berkepanjangan di Papua seakan memberikan awan gelap atas semangat Negara dalam mempercepat pembangunan di Papua Tengah karena bertolak belakang dengan penanganan atas isu-isu sosial di Papua Tengah.

Lalu bagaimana kita harus membangun kesadaran nilai-nilai kebersamaan dalam pembangunan Provinsi Papua Tengah? Sementara eskalasi kekerasan terus terjadi hingga hari ini !

Saat menyusun tulisan ini, situasi di Kabupaten Puncak, Puncak Jaya dan Intan Jaya masih panas membara, sementara kriminalitas dan perang saudara makin marak terjadi di Timika dan Nabire.

Baca Juga :  Nancy Raweyai : Anak-Anak Jalanan Harus Jadi Perhatian Pemerintah

Di tengah situasi konflik sosial yang masih terus terjadi, kita kehilangan waktu membangun aspek yang paling penting dalam pembangunan Provinsi Papua Tengah, yaitu masyarakat Papua Tengah yang selama ini seakan terlupakan.

Membangun SDM Papua Tengah yang peduli, yang sadar akan nilai-nilai kebersamaan dan rasa saling memiliki terhadap kebaikan masa depan Papua Tengah, harus menjadi prioritas bagi semua stakeholder dan terutama pemerintah dalam membangun Provinsi Papua Tengah.

Untuk Generasi Emas Papua Tengah
Jika kita memercayai statistik Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang dirilis Badan Statistik Pusat (BPS) maka Provinsi Papua Tengah bolehlah sedikit gembira dengan peningkatan yang dicapai.

Tahun 2024, IPM Provinsi Papua Tengah mencapai 60,25, meningkat 0,81 poin atau 1,36 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 59,44. Selama 2023–2024, IPM Provinsi Papua Tengah rata-rata meningkat sebesar 1,36 persen per tahun.

Hanya saja, statistik hanyalah bersifat kuantitatif, kenyataan di depan mata dari hasil turun langsung ke masyarakat, saya mendapati pendidikan dan kesehatan masyarakat Papua Tengah yang selama ini termajinalisasi merupakan potret pahit kondisi yang hari ini masih terjadi.

Ini merupakan cerminan buruk bagaimana kesadaran akan nilai-nilai kemanusiaan itu masih sangat memprihatinkan di Papua Tengah. Potret pahit ini yang selalu membuat semua orang meneteskan air mata ketika melihat kondisi masyarakat hari ini.

Penting dan mendesak bagi kita semua untuk menyatukan visi-misi dan persepsi dalam membangun Papua Tengah ke depan.

Ini menjadi tanggung jawab moral kita bersama dengan menumbuhkan kesadaran atas nilai nilai kebersamaan yang kita harapkan untuk generasi emas Papua Tengah.

Baca Juga :  Surat Edaran Bupati Mimika : Wajib Nyanyikan Lagu Indonesia Raya Setiap Hari Kerja

Lembaga DPR Provinsi Papua Tengah yang baru dibentuk mempunyai PR besar untuk melahirkan peraturan daerah dan perdasus bersama Pemerintah Provinsi yang menghidupkan semangat dan roh dari Otonomi Khusus Papua.

Dan bersama seluruh stakeholder untuk mengawasi sejauh mana efektivitas implementasi yang memberi dampak signifikan bagi kehidupan masyarakat Papua Tengah yang terabaikan selama pemberlakuan Otonomi Khusus. Bukankah amanat Otonomi Khusus hendak membangkitkan kembali harkat dan martabat orang Papua?

Sekarang waktunya bagi seluruh stakeholder baik di lingkungan eksekutif maupun legislatif bersama-sama, bahu membahu bekerja dengan penuh rasa memiliki dan tanggung jawab untuk menyelesaikan satu satu persoalan Papua selama ini. Terutama meningkatkan akses pendidikan yang berkualitas dan layanan kesehatan yang memadai dan layak.

Tidak ada kata terlambat untuk tetap berbuat, dengan empati kita semua memberikan kontribusi terbaik dalam membangun Papua Tengah dengan terus menumbuhkan kesadaran nilai-nilai kebersamaan untuk generasi emas Papua Tengah.

Mengutip Pdt. I. S. Kijne untuk selalu mengingatkan kita bahwa “Di atas batu ini, saya meletakkan Peradaban Orang Papua. Sekalipun orang memiliki kepandaian tinggi, akal budi dan marifat tetapi tidak dapat memimpin bangsa ini, bangsa ini akan bangkit dan memimpin dirinya sendiri”.

Penulis adalah Anggota DPR Provinsi Papua Tengah

(Opini adalah pendapat atau gagasan penulis yang dikirim ke Redaksi Haluan Papua. Keseluruhan konten menjadi tanggungjawab penulis)

Berita Terkait

Sekolah Rakyat Segera Dibangun di Mimika, Fraksi Demokrat: Fokus untuk Anak Amugme-Kamoro Kurang Mampu
Galian C di Jantung Kota Kembali Disorot, Billianus Zoani: Pemda Jangan Diam Saja!
GMKI Nabire Kecam Tindakan Intoleran dan Diskriminasi Antarumat Beragama
Dessy Putrika Soroti Minimnya Pelayanan Kantor Disdukcapil di Mimika Tenga
Anggota DPRK Mimika Kunjungi Mahasiswa UGM KKN di Atuka, Apresiasi Pilihan Lokasi dan Dedikasi
Peringatan HUT RI Ke-80 : Ini Imbauan Resmi Bupati Mimika
Skandal Proyek Disperkimtan Mimika: Honorer Diduga Kuasai 8 Paket Rp4,5 Miliar, Istri Sebagai Wakil Direktur
Dugaan Persekongkolan di Disperkimtan Mimika Memanas, Pihak Terkait Berikan Tanggapan

Berita Terkait

Sabtu, 2 Agustus 2025 - 16:23 WIT

Sekolah Rakyat Segera Dibangun di Mimika, Fraksi Demokrat: Fokus untuk Anak Amugme-Kamoro Kurang Mampu

Jumat, 1 Agustus 2025 - 10:25 WIT

Galian C di Jantung Kota Kembali Disorot, Billianus Zoani: Pemda Jangan Diam Saja!

Rabu, 30 Juli 2025 - 21:21 WIT

GMKI Nabire Kecam Tindakan Intoleran dan Diskriminasi Antarumat Beragama

Rabu, 30 Juli 2025 - 08:52 WIT

Dessy Putrika Soroti Minimnya Pelayanan Kantor Disdukcapil di Mimika Tenga

Selasa, 29 Juli 2025 - 23:42 WIT

Anggota DPRK Mimika Kunjungi Mahasiswa UGM KKN di Atuka, Apresiasi Pilihan Lokasi dan Dedikasi

Berita Terbaru