Nabire, HaluanPapua – Ada pemandangan berbeda pada Minggu, 17 Agustus 2025, bagi umat Kristiani di seluruh Indonesia, khususnya di Provinsi Papua Tengah. Ibadah Minggu pagi bertepatan dengan upacara peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia.
Untuk menghormati momen tersebut, Pemerintah Provinsi Papua Tengah meminta seluruh gereja di delapan kabupaten memajukan jadwal ibadah menjadi pukul 06.00 WIT, tiga jam lebih awal dari biasanya yang dimulai pukul 09.00 WIT.
Imbauan ini tertuang dalam surat resmi bernomor 400.8.3/1066/SET, ditandatangani Penjabat Sekretaris Daerah Papua Tengah, Silwanus A. Soemoele, atas nama Gubernur, pada 11 Agustus 2025. Surat tersebut disampaikan kepada seluruh bupati untuk diteruskan kepada gereja-gereja di wilayah masing-masing.
“Penyesuaian waktu ibadah ini dimaksudkan agar seluruh jemaat dan masyarakat dapat berpartisipasi penuh dalam upacara peringatan HUT ke-80 RI,” tulis surat tersebut.
Pemprov Papua Tengah menjelaskan, kebijakan ini dibuat agar jemaat tetap dapat beribadah dengan khusyuk, sekaligus memiliki waktu yang cukup untuk hadir di lapangan mengikuti upacara kemerdekaan yang digelar serentak di seluruh kabupaten.
Langkah ini juga menjadi simbol kolaborasi antara pemerintah dan gereja, di mana perayaan iman dan perayaan kebangsaan saling memberi ruang. Pemerintah daerah meminta para bupati berkoordinasi dengan pimpinan gereja demi kelancaran pelaksanaan.
Lebih dari sekadar perubahan jadwal, penyesuaian ini diharapkan menjadi momen pemersatu seluruh lapisan masyarakat dalam semangat kemerdekaan. Pagi hari, lonceng gereja akan berdentang lebih awal, dan menjelang siang, bendera Merah Putih berkibar megah di langit Papua Tengah, disaksikan jemaat yang baru saja pulang dari doa. (*)